ting tong

Minggu, 25 April 2010

tas diculik, anak dijambret

Gw mau memperkenalkan gaya bahasa baru di dunia perbahasaan akhir2 ini..
Suatu hari temen gw pernah blg kaya gini..

"trus ntar kalo tas lo diculik gimana..?"

DICULIK? TAS? Jiahhahahahaha LOL..

Sumpah kayanya ntu anak uda terkena imbas anehnya gw dlam berbhasa.. Wkwkwkwkwk

Jadi buat ibuk2 agar supaya lebih ati ati..
Jgn sampe ntar TAS nya di CULIK
Dan jgn sampe jg ntar ANAK nya di JAMBRET!

tiga ribu bla bla bla~~

Ditengah sibuknya kuliah dan praktikum kami masi sempet bertandang ke dunia maya baik untuk mencari tugas ataupun sekedar bercengkrama dengan teman di dunia maya.

Saat itu sepulang kuliah, gw, gbee dan dtik berencana mampir ke warnet. Saat menuju tempat biasa kami ngenet, dtik melihat sebuah warnet baru yang bertuliskan GRATIS UNTUK HARI INI
Tanpa piker pamjamg kami pun tidak melewatkan kesempatan itu meski awalnya ragu2 masuk ke dalam , takutnya tulisan itu dipasang sama orang iseng aja.

Eh ternyata beneran gratis karena masi dalam rangka promosi. Tentu saja kami merasa beruntung sekli. Namun memang box-box yang memisahkan antara satu komputer dengan komputer lainnya belum dipasang, jadi kompinya cuma disusun bersebelahan tanpa ada pembatas ataupun box. Ruangan tersebut terbuka begitu saja.

Ketika asik browsing gw baru teringat tugas yang mesti dicari tapi dasar oon gw lupa tugasnya apa.
Gw raih hp dari dalam tas dah bermaksud menelpon tia, eh malah yang terdengar suara mabak2 operator. Malas memegang hpyang didekatkan ke telinga seperti kebiasaan di rumah gw pun memencet tombol loudspeakernya menajdi on dengan maksud bisa menaruhnya di atas kasur dan tak perlu ribet memegangnya sampai panggilan terhubung.

”PULSA YANG ANDA MILKI SENILAI TIGA RIBU RUPIAH bla bla bla...”

Alah makjaaaaaaaannng!!!!!! Gw lupa kalau ini tuh lagi ga dirumah, jadilah seisi warnet yang terbuka itu mendengarnya, dtik dan gbee pun ngakak parah!
Dan saat itu rasanya gw pengen menciut aja di ruangan itu, ga berani nleh kiri dan kanan yang sudah pasti orang2 di ruangan itu setengah mati menahan ketawa!!
Arrrrrghhhhhh!!!!!!!!

loh liriknya berubah po??

Ini diawali dengan kecintaan gw mendengarkan lagu2 band indie lokal. Hingga akhirnya adek gw pun ikut teracuni dan mengirimkan semua mp3 indie itu dari hp gw ke hp nya.

Suatu malam dia pun menyetel mp3 efek rumah kaca dan ikut bernyanyi dengan semangat

”ini musim berbicara.....”

Gw : ???

Bukannya itu lagunya erk yang mosi tidak percaya => ”ini mosi tidak percaya...” sejak kapan ganti lirik => ”ini musim berbicara...”

Gw : ???

bagaimana dengan kau sekarang?

Mungkin terkadang kau membenci hidup mu, tak pernah mendapati jawaban kenapa kau harus hidup
Aku juga. .

Mungkin terkadang kau lebih suka duduk berlama-lama dengan ‘kekalahanmu’ seraya mengobrolkan pahitnya kopi yang kau teguk
Aku juga. .

Mungkin terkadang kau merasa dunia tidak adil dan kenyataan ini hanya berupa selembar ilusi yang tergantung bersama pakaian yang kau jemur di minggu pagi
Aku juga. .

Tapi kicauan burung dari pohon di depan rumah menyadarkanku bahwa hidup itu adalah kesempatan untuk bernyanyi selagi kau masi mampu bersuara. .

Tapi desir angin akhirnya yang menampar lemah pipiku bahwa kemenangan ada disetiap udara yang ku hirup. .

Tapi gemersik dedaunan yang membuyarkan pemahamnku bahwa dunia memang tidak akan pernah adil buat orang-orang yang tidak mengadilkannya hidupnua sendiri. .

Bagaimana denagan kau sekarang?

bahagia itu ada

Gag perlu saling banding2in hidup yang kita punya. Kebahagiaan itu ada di keadaan hidup manapun. Mungkin bentuknya berbeda. Tapi rasa itu tetap sama, tetap RASA BAHAGIA.

Gag peduli miskin ato kaya.
0rang miskin juga punya kebahagian, Kebahagian dalam kebersamaan. Bgtu jua 0rang kaya mreka juga punya kebahagiaan, kebahagiaan dalam kemewahan. Dan semua itu rasanya tetap sama yakni rasa bahagia.

Gag peduli di desa ato di kota.
Di desa juga punya kebahagiaan, kebahagian dalam kedamaian. Begitu juga di k0ta, juga ada kebahagian. Kebahagiaan dalam kecanggihan teknologi.
Dan semua itu rasanya tetap sama yakni tetap
Rasa Bahagia.

Gag peduli terkenal ato tidak. Gag terkenal juga ada kebahagiaan. Kebahagiaan dalam kebebasan. Bgtu juga terkenal, ada kebahagiaan pula yg mreka miliki. Kebahagiaan dalam kep0puleran. Dan semua itu rasanya tetap sama, yakni tetap Rasa Bahagia.

Jd gag usah lah ya banding2 in hdup yg kini kita miliki.
Karena dimanapun, apapun, siapapun, kapanpun BAHAGIA ITU ADA.
Tersenyumlah tuk hidupmu. Karena hidupmu tlah lebih awal mengukir segurat senyum buat mu. ^^

hidup..

Malam tak slalu mencengkam
Kelam tak slalu mengerikan
Cobalah kau berjalan d tengah kegelapan
Kan kau temui arti hidup
Kau sendiri,
Kau merenung-
Kau menyadari hidup adalah anugrah.

pelajaran berharga

Smakin umurmu bertambah
Smakin byak pula pelajaran yg kau dapat
Sesuatu yg tak terbesit sedikitpun dipikiran ketika lelehan cokelat masih melekat d mukamu

Namun kn kau akan d tantang oleh byk hal dan bbagai permasalahan
Permasalahan yg akan menyeleksimu
Apakah kamu bisa bertahan dan berpijak di bumi ini.

Saat itu yg kau butuhkan adalah keberanian dan kepercayaan dirimu sendiri
Melawan semua rasa takut dan semua yg membuat jantung dan hatimu terasa tertusuk

Dan saat itu kau pasti membutuhkan perhatian
Dan perlindungan dari semua orang yang kau sayangi
Dan dari sahabat yang siap mendengarkan keluh kesahmu
Namun bukan sahabat yang hanya ingin bersamamu disaat kau tertawa
Dan meninggalkanmu saat kau terjatuh dan terpuruk di lubang yang dalam sambil melambai se0lah 0lah tak ada yg perlu dikhawatirkan..

sayap

Aku ingin punya sayap
Sekalipun kecil mungil
Setidaknya bisa sedikit ku banggakan

Aku ingin punya sayap
Sekalipun kecil bisa kubanggakan

membujuk waktu

membujuk waktu
Jika saja waktu mau menungguku sebentar
Akan kusediakan tempat untuk ia beristirahat sampai ku selesai berbenah
Membenahi semua yang berserakan

Jika saja ia tidak tergesa-gesa mungkin bisa untuk ku berenti sebentar
Membersihkan luka ku saat ku terjatuh mengejarnya
Hingga benar sembuh

Jika saja ia mau menungu ku
Dua tiga menit..

ngecerpen

Ini cerpen yang gw bikin waktu esema pas pelajaran bahasa. Waktu itu guru bahasa gw ngasih beberapa kalimat awal dan kita disuru lanjutin jadiin cerpen. Tapi gw baru sadar ternyata cerprn gw ini aneh banget.. lol

KENANGAN DI BALIK ANGGREK PUTIH

Pagi ini udara terasa cerah, tidak sengaja di seberang jalan saya melihat seorang wanita muda tertunduk lemah menatap bunga-bunga. Satu persatu ditatapnya bunga itu dalam-dalam seolah2 banyak kenangan yang tersembunyi di dalamnya. Anggrek putih, yah itulah bunga yang sedang ditatapnya. Namun tanpa terus memperdulikannya saya pun segera beranjak dari tempat itu smbil setengah berlari karena saya baru tersadar hari sudah menunjukkan pukul 07.10 dan itu artinya saya harus sudah sampai di sekolah. Karena kalau tidak resikonya saya tidak boleh mengikuti pelajaran hari ini.

“tok..tok..tok… Assalamualaikum..” saya pun mengetuk pintu ruang kelas dan mengucapkan salam sambil terbata-bata. Saya merasakan keringat dingin mengalir deras melihat sosok pak beni. Beliau adalh guru yang terkenal pemarah di sekolah, ia memolototi saya dengan bola matanya yang besar itu.

“lebih baik kamu pulang segera kalau memang kamu tidak niat unutk belajar” tukas pak beni sedikit mengeras.
“maaf pak saya memang salah karena terlambat datang tapi sama sekali saya tidak pernah berniat untukl tidak ingin belajar” sanggah saya pada pak beni. Ini pertama kalinya saya menantang perkataan pak beni, saya tidak tahu entah dari mana saya mendapat keberanian melakukannya.

“permisi pak saya pulang” ujar saya lagi,
“ya lebih baik begitu karena itu resikonya dan jangan ulangi lagi”balas pak beni ketus.
“iya pak” jawab saya singkat.

“uh..!! menyebalkan kenapa hari ini sampai terlambat!! Tapi memang ini semua salah saya sendiri” gumam saya dalam hati. Di perjalanan pulang saya merasa orang-orang selalu memperhatikan saya karena mungkin mereka mengira saya cabut dari sekolah. Karena arah saya yang berlawanan menjauhi sekolah. Namun saya tidak terlalu memperdulikannya walaupun itu memang membuat saya sedikit risih dengan tatapan seperti itu.
Tiba2 saya melihat sesuatu yang menbuat saya sangat tertarik. Saya melihat lagi wanita muta tadi pagi masih tertunduk lemah memperhatikan anggrek putih di depannya. Dan saya pun memutuskan untuk mendekatinya.
“maaf kenapa mbak bersedih menatap anggrek putih itu begitu lama?” Tanya saya denga penuh rasa ingin tahu dan sekaligus kasihan. Namun wanita muda itu tidak menjawab pertanyaan saya. Saya pun sadar kalau saya tidak berhak untuk mendapatkan jawabannya.

“mmm maaf mbak saya sudah menggaanggu, permisi..” ujar saya sambil segera berlalu.
“tidak apa2 kok dek, banyak sekali kenangan yang tersimpan dibalik anggrek putih ini buat saya” ujar wanita itu dan membuat langkah saya terhenti dan memutuskan kembali mendekatinya.
“setahun lalu laki2 yang sangat saya sayngi telah berpulang ke Yang MahaKuasa”
“mmm… maaf mbak saya tidak bermaksud membuat mbak sedih” ujar saya lagi memotong pembicaraanya.
“tiidak apa2 saya senang bisa menceritakannya kepada kamu, saya tahu kamu pasti orang yanng baik”
Sebelum dia meninggal dia tidak poernah memberitahukan saya kalau umurnya tak kan lama. Setiap hari biasanya dia selalu mengirim kan anggrek putih buat saya. Sampai pada suatu hari saya ingin membalas pemberiannya, saya pun mengantarkan anggrek putih ke rumahnya. Namun tidak ada yang menyahut dari dalam. Dan akhirnya saya pun memutuskan untuk meninggalkannya di depan pintu.
“maaf mbak apakah dia hanya tinggal sendirian di rumah itu? Tanya saya hati2 sekali karena takut akan membuatnya semakin sedih.
“ya dia tinggal sendirian di rumah itui, orang tuanya tinggal di luar kota. Dan kamu tau apa? Sehari setelah saya mengantarkan anggrek itu saya pun menerima anggrek putih itu lagi dan saya tau itu adalah anggrek kemarin yang saya bawakan untuknya karena disitu masih ada tulisan untuk Egi.
Dan dibawahnya saya melihat ada tulisan lagi dan saya tau itu tulisan tangan milik Egi. Dia menulis “flo makasih bunganya, saya mohon bunga ini kamu yang merawatnya karena mungkin kita tidak akan bertemu lagi” ujar wainta itu sambil tertegun dan mata yang berkaca-kaca.

“mbak sekali lagi saya minta maaf” ujar saya lagi. Tapi dia tidak menggubrisnya dan melanjutkjan ceritanya.

“sebulan yang lalu ibu saya juga meniggalkan saya untuk selamanya. Dan kamu tau? Saat itu saya juga menghadiahkan ibu saya bunga anggrek putih ini” Lanjutnya dan kemudian terdiam.
“oya.. maaf saya harus pergi terimakasih adek sudah dengan baik hati mau mendengarkan cerita say” ujarnya lagi sambil melirik jam tangannya.
“oya kita belum berkenalan, saya flo”
“saya sherly” ujar saya membalasnya.
“maaf sher saya harus pergi, sampai jumpa di kesempatan lain”
“ya sampai jumpa mbak” ujar saya sambil memperhatikannya beramjak kje mobilnya.

Tanpa pikir panjang saya pun segera bergegas pulang ke rumah. Di luar halaman saya melihat sebuah sedan parkir disana.
“Asaalammualaikum..” saya pun menyahut ke dalam.
“Walaikumsalam” sahut ibu dari dalam.
“eh sher kenapa sudah pulang?” tanya ibu.
“maaf bu tadi saya tadi terlambat jadi tidak diizinkan mengikuti pelajaran”
“ya sudah kalau begitu lain kali jangan sampai terlambat lagi , oh ya cepat masuk di dalam ada tamu anaknya teman ibu”
Tiba-tiba saya kaget ternyata dia adalah mbak Flo. Dan kami pun mengobrol kemabali bersama ibu.

2 bulah kemudian..
“kasihan ya bu, mbak flo harus tinggal di rumah sakit ini”
“ya sher ibu juga tidak menyangka kalu dia akan mengalami gangguan jiwa seperti ini, dari cerita yang ibu dengar dari pak Sarmin kalau mabak flo mu saat itu mengirimkan bunga kepada neneknya. Tapi pelayan toko bunga itu salah mengirimkan jenis bunga yang diminta flo, karena flo tidak mau mengrimkan anggrek putih. Tapi ternyata pelayan itu malah salah dan megirimkan anggrk putih. Krmudian besoknya nenek flo meninggal, namun sebenarnya bukan karena angghrek itu tapi karena neneknya memang sudah sakit2an juga. Tapi karena flo trauma sehingga dia merasa neneknya meninggal karena anggrek itu.” Ujar ibu menjelaskan.
“oh ya sebaiknya kita pulang karena flo akan menjalani perawatan” ajak ibu
“ya bu, tapi saya pamitan dulu dengan mbak flo”
Saya pun beranjak menuju ruangan mbak flo dan melihatnya dari luar karena menurut dokter kondisi mbak flo sangat terguncang jadi tidak bias ditemui langsung
“mbak saya pulang dulu ya” ujar saya pada mbak flo.
“pulang? Pulang? Kamu mau pulang kemana? Ke rumah Tuhan ya? Hahaha..haha.. sampai jumpa jangan lupa ya bawa anggrek putih yang sudah saya berikan.. mana..?? mana anggrek putihnya??! Mana???” teriak mbak flo dari dalam sambil tertawa dan lalu menangis. Tanpa terasa bulir air mata mengalir membasahi pipi saya, saya menangis.. ya saya menangis melihat mbak flo begitu terpukul. Dan teriakannya semakin keras saat saya mulai menjauhi ruangan itu.

ngenovel

BAB 1

“aneh, kenapa dia ngeliatin gw terus?” Chasi berfikir keras berusaha menemukan jawaban atas keanehan yang dialaminya. Sebenernya sih kejadian itu biasa aja bagi cewe-cewe popular yang ada di sekolahnya namun sangat ga biasa bagi dirinya. Terang aja chasi bukan salah satu daftar cewe popular yang digandrungi cowo-cowo di sekolah. Dia hanya seorang cewe tomboy biasa yang jauh deh dari perhatian cowo-cowo itu. Tapi selama beberapa hari ini belakangan ini dia ngerasa ada sesosok makhluk yang berbeda dari dirinya (cowo ding maksudnya) ga pernah absen merhatiin chasi dari jauh. Chasi sama sekali ga kenal cowo itu dan wajahnya sangat asing bagi chasi.
Dan seperti hari-hari sebelumnya tadi pas di sekolah dia mendapati lagi cowo itu selalu memperhatikannya. Chasi yang sedang serius memperhatikan pelajaran buk Ajeng tiba-tiba ngerasa lagi ada yang memperhatikannya. Dan bener aja ternyata dari segerombolan anak 3 ipa 1 yang lewat di depan kelasnya ia mendapati lagi cowo it uterus memperhatikannya dari luar. Hal itu membuat chasi sedikit salah tingkah, ia pun mencoba menegok ke kiri, kanan, ke depan dank e belakang buat mastiin siapa sebenernya yang sedang diliat cowo itu karena dia tetep gay akin dirinyalah yang diperhatikan.
Tapi walau bagaimanapun dia berpikir sekeras batu juga dia tetep ga bisa ngejawab pertanyaan yang dari tadi ditagih batinya. Sama saja ibaratnya dia ga bias ngejawab soal ulangan yang bener-bener cuma Einstein yang tau jawabannya.

***

Pagi ini kelas sedikit riuh, gimana enngak rata-rata dari semua penghuni kelas 3 ipa 2 yang semuanya adalah makhluk-makhluk aneh dengan segudan keunikan sifat-sifatnya belum sempet (sebenernya sih sengaja ga disempe-sempetin) ngerjain pr kimia dari pak Abdul. Dan nggak tanggung-tanggung pak Abdul selalu menghukum murid-murid nyang ga ngerjain pr dengan cara-crara baru (katanya sih biar seiring dengan perubahan jaman jadinya semua mesti diperbarui).
“chas geser dikit dong bukunya, enak di elo aja gw ga kebagian nih!” celetuk rere sambil ngegeser buku pr nya si sera yang lagi mereka sewa (tapi gretong alias gratis).
“iya..iya.. ribet banget sih lo” ujar ujar chasi sengit.
“yaiyalah ribet, bentar lagi tuh bel masuk bakal bunyi dan dari sepuluh soal yang ada gw baru nyalin enam biji” balas rere tak kalah sengitnya
“duh chas berapa menit lagi nih bunyi bel nya? Masih keburu ga sih?” Tanya rere ngos-ngosan sambil olahraga tangan, sampe-sampe tulisannya lebih mirip mie kriting yang sering nongol di tipi.
“masih ada lima menit lagi, makanya buruan! Ujar chasi lagi sambil nutup buku pr nya dan ngebenahin semua yang berserakan di meja.
“eh..eh.. lo udah selesai chas?” selidik rere penasaraan.
“iya nih udah, gw kan cuma nyocokin jawabannya doang”
“whhhattssss??? Jadi lo tuh udah bikin pr! Kenapa ga bilang dari tadi sih chas, tau gitu kan gw ga perlu ngantri buat minjem pr nya si sera” ujar rere lagi dengan nada yang sedikit dipertinggi (saking tingginya bisa ngalahin suara emasnya agnes monica kali ya)
“yah… lo ga nanya sih” ujar chasi santai sambil ngeloyor pergi.
“chasiiiiiiii!!!!!!” rere pun berteriak sekenceng kencengnya sambil masang kuda – kuda dengan maksud dan tujuan ngejar chasi yang udah ngibrit duluan.
“eh tapi tunggu dulu gw kan belum selesai nyalin pr nya!!?” ujar rere dalam hati sambil ngebatalin pacu-pacuan kuda yang nyaris bakal terjadi.

“hey ser, lagi ngapain lo?” Tanya chasi sambil nyomot makanan yang ada di atas meja sera dan ga perlu dipertanyakan lagi itu cemilan siapa, so pasti banget itu punya nya si ara. Cewe berpostur gede ini emang suka banget ngemil.
“lo nggak liat chas dia itu lagi baca, baca buku non..!!” ujar ara ga jelas soalnya gelombang suara dari mulutnya itu udah kehambat duluan ama makanan yang ada di mulutnya.
“iya gw juga tau dia lagi baca tapi maksud gw dia itu lagi baca buku apaan oon!!”
“Ooo..” ujar ara sambil ngebulatin mulutnya dan mirip banget ama bentuk donat yang lagi dimakannya.
“iya..iya…lo lagi baca buku apaan ser?” sekarang giliran ara yang nanya.
“ini gw lagi liat-liat rumus yang udah gw pelajarin di ler kemarin” jawab sera singkat.
“Ooo…” ujar ara lagi dengan bentuk mulut yang ga jauh beda dari yang tadi.

“Trrrritttttt..triiiitttt……!!!” bel masuk pun berbunyi dan jelas ini menimbulkan kepanikan bagi penghuni kelas yang ternyata belum selesai acara nyali-nyalin pr together, dan ga terkecuali rere.
“waaaaaaaaaaaa…!!! Gimana nih chas gw belon selesai!!!” teriak rere kenceng banget dari tempat duduknya. Chasi, ara dan sera serentak kaget dan menoleh berbarengan ke arah sumber suara. Ara dan sera hanya bisa tersenyum kecil melihat tingkah rere.
“emang berapa lagi sih re?” Tanya chasi sambil beranjak dari meja sera menuju ke sumber suara.
“nih tanggung banget ga sih, tinggal sebiji lagi tapi gimana nih bel udah keburu ngegonggong lagi!!”
“yauda sebelum pak abdul keburu masuk cepet gih kelarin” usul chasi yang ngebuat rere patuh.
“iya deh” ujarnya singkat dan pasrah karena emang ga ada pilhan lain.
***
“Pfuuhhhh..!!” untnuglah gw ga jadi kebagian hukuman dari pak abdul” ujar rere lega.
“lo sih kebanyakan nonton gossip jadi lupa kan ma pr nya, liat ni gw walopun kerjaan gw makan tapi gw ga lupa tuh bikin pr” ara menambahkan.
“lo salah ra, rere tu bukannya lupa tapi emang sengaja dilupa-lupain abis kalopun inget percuma aja dia juga ga bakal ngerti sama sekali ama tu pr” goda chasi sambil ngelirik penuh arti (maksudnya arti kemenangan udah berhasil ngegodain sir rere yang super centil itu).
“siala lo chas kaya yang lo pinter aja, tadi lo kan sempet nyontek punya sera juga” balas rere ga terima diledekin.
“heeeyyyy… gw bukannya nyontek ya, tapi gw Cuma sekedar nyocokin jawaban tau” tambah chasi lagi membela diri.
“udah..udah.. kok jadi adu mulut gini sih, tuh makanannya udah dateng, makan dulu gih kalo ga kalian ga bakal berhenti berantem soalnya menurut survey orang yang perutnya laper tuh terkadang emosinya meluap=luap, jadi sok atuh makan dulu” ujar sera pun angkat mulut mencoba menenangkan kedua kubu yang tampak memanas.
“yeah akhirnya makanan dateng juga” teriak ara kegirangan. Ga heran dong kenapa dia segembira itu, dari tadi perutnya emang udah ngadain perang sodara. Ara pun segerap melahap makanan yang ada di depannya tanpa aba-aba sedangka sera seperti biasa cuma tersenyum kecil ngeliat tingkah si ara. Dan dua makhluk yang dari tadi adu mulut juga ga bias ngenyembunyiin tawanya sampai akhirnya mereka berdua ngakak abis. Yah.. begitulah keseharian chasi bareng sahabt-sahabatnya, mereka tuh emang udah bener-bener zohib klop top markotop satu sama lain, persahabatn mereka ini mereka beri nama chocobi.
Apalagi kalo ada sera yang rada-rada kalem, jadi kalo ada adu mulut kaya tadi lagi mereka ga bakalan cemas sampe berantem beneran soalnya sera selalu siap sedia menenangkan keadaan dan ngasih nasihat-nasihat bijak yang jadi andalannya. Trus juga ara , dia itu suka banget makan tapi dia itu bene2r setia banget ama temennya. Dan rere sic ewe centil yang jadi musuh bebuyutannya chasi, biar pun mereka suka berantem tapi itu ga beneran dari hati kok, mereka itu emang suka banget becanda. Oya ada satu lagi annggotanya chocobi, namanya ola. Dia tu anaknya heboh banget, suka guyon dan juga ahli banget di bidang matematika. Dimana ada kehebohan dan tawa ngakak pasti disitu ada ola.

“deg..!!” jantung chasi berdetak kencang denga segera pun dia mengalihkan pangdangan ke segala arah. Biasanya nih kalo jantung berdegup kenceng kaya tadi itu pertanda bagi chasi kalo doa sedang diperhatiin seseorang. Ternyata bener ketika dia noleh ke kanan ternyata cowo yang dia rasa akhir-akhir ini suka ngeliatin dirinya itu tengah memperhatikan dirinya lagi. Tapi tetep aja chasi ga berani ngambil kesimpulan kalo cowo itu bener-bener merhatiin dia apalagi kalo sempet suka. Chasi pun segera mengalihkan pandangannya dari cowo itu karena dia takut ke gap ama temen-temenya yang lain sedang liat-liatan ama cowo, karena ga ada satupun sahabatnya yang tau mengenai hal itu.


BAB 2

Aku…
Aku hanyalah sekedar diriku
Layaknya kupu-kupu..
Aku tak miliki sayap terindah itu
Layaknya bunga..
Aku tak punya mahkota tercantik itu
Aku…
Hanyalah diriku..
Namun, bagai setetes embun
Tiba-tiba dia datang sejukanku
Layaknya gerimis..
Dia senyumiku bagai pelangi
Layaknya samudera
Dia jaga aku bagai mutiara
Tapi siapa dia?
Siapa?

Sebuah lirik puisi kembali digoreskan chasi di buku hariannya. Ini adalah puisi tentang cowo yang selalu memperhatikannya itu. Dari ppuisi itu jelas sekali tergambar chasi masih bingung kenapa cowo itu tiba-tiba dating dalam kehidupannua dandia bener2 ga tau alas an cowo it uterus memperhatikannya. Dan semakin hari chasi ga bias ngelepasin dirinya dari bayangan cowo itu padahal dia sama sekali ga tau siapa cowo itu, siapa namanya dan banyak lagi yang ga diketahuinya karena memang cowo itu tiba2 saja hadir.
Sampai saat ini chasi ga pernah ngomong hal itu kepada sahabat2nya. Itu lah chasi, walaupun dia kelihatan selalu ceria tapi ternyata dia itu selalu mnyimpan segala halnya sendiri. Dia lebih suka berbagi cerita dengan buku hariannya , segala uneg2nya pasti ditulisnya disitu. Dan satu alas an lagi kenapa chasi ga mau nyeritain in I ke sahabat2nya karena dia masih ngerasa gay akin cowo itu bener2 memperhatikannya, dia takut kalo ternyata dia hanya salah paham saja.

***
Pagi ini tetap seperti pagi-pagi sebelumnya. Namun ada satu hal yang berbeda. Kericuhan pagi ini bukan disebabkan karena ada pr yang setumpun gundukan pasir, kali ini karena adanya berita kalo pak Yasrul tidak dapat hadir. Dan sudah dapat ditebak makhluk2 3 ipa 2 bersorak kegirangan tidak terkira (eh udah ndikira kale’ haha). Lima sosok anak manusia siapa lagi kalo bukan anggota chocobi seolah-olah udah gelar tikar di pojok ruangan kelas (kayanya sih mereka lagi jualan obat).

Sedangkan siswa yang lain juga pada sibuk dengan kegiatan mereka masing2. Ada terdengar celotehan dari preman setan ayam (sadis banget ya namanya, itu adalah sebutan bagi cowo-cowo 3 ipa 2 yang gokil2 abis) yang tampak seolah2 baru saja menang lotre ngedenger kalo pak yasrul ga bias hadir hari ini.
“wuisshhh… alah mak jang, buset men gw berasa menang undian 2 milyar, kalo ja pak yasrul masuk tamat deh riwayat gw, gw kan belum ngerjain tugas hukuman dari pay Yasrul, bias-bisa gw bakal mati bunuh diri denger celotehannya yang bikin telinga berasa kesenggol api neraka” celetuk Beno pun yang membuat anak-anak yang lain pada ngakak.
“bener bgt men, kalo pak yasrul nerangin pelajaran di depan kelas ge berasa naik roller coaster, perut gw beras diobok-obok.. untung aja gw ga keburu muntah soalnya perut gw dah mual banget. Ujar roki menanggapi ucapan beno.
“gw tau kenapa lo berasa mual, pasti lo udah 3 bulan ya?” chasi pun angkat bicara daripersemayamannya yang dari tadi ga berhenti ketawa ketiwi ngedenger celotehan dua temennya itu. Tawa pun meledak lagi, kali ini lebih keras dari suara bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan dekisugi eh Nagasaki ding.
“la gima keadaan nenek lo, udah sembuh belum?” Tanya chasi pada ola dan ninggalin kericuhan tadi yang sempet buat si ara tersedak nelen bulat2 denger dua anggota prema setan ayam.
“pas pulang kemarin sih keadaannya udah lumayan mendingan dari hari sebelumnya” jawab ola.
“oya mana oleh2nya”? ara pun menagih oleh-oleh pada ola dan dia berharap banget si ola bawain makanan khas dari kampungnya.
“lo kira gw liburan apa, boro2 bawa oleh2 sendal cantik gw aja ketinggalan disana tapi ada sih oleh-oleh buat lo” ujar ola menambahkan.
“waahhh.. apaan oleh2nya la? Pasti makanan khas sono ya?” Tanya ara penasaran.
“bukan tapi setumpuk pakaian kotor gw yang ga sempet kecuci kemarin waktu gw disana, kan badan lo gede tuh pasti tenaga dan energy lo ngelebihin mesin cuci gw” canda ola pada ara.
“ha..ha..ha… oleh oleh istimewa tuh ar” celetuk rere. Suaranya sih emang baru kedengeran, terang aja dari tadi dia lagi sibuk mandangin wajahnya di kaca. Kali aja da jerawat yang nongol jadi bias langsung dimusnahkan.
“ih ola lo jahat banget ma gw “ ujar ara menanggapi.
“yeeee… sapa biang gw jahat, ni ya kalo gw emang jahat mana mungkin gw ada disini, pasti gw dah mati mebusuk di penjara” ujar ola lagi sambil mendorong wajahnya ke depan mencoba membaca judul buku yang dari tadi asik dibaca sera. Abis anak itu bener2 pendiem banget, suaranya kebanyakan muncul di saat2 perang dunia doang.
“ser..ser.. tolongin gw dong, si ola tu bener2 kejem banget ma temen sendiri” ujar ara dengan gaya sok memelas kea rah sera. Dia berharap sera bias ngeluarin jurus jitunya ke ola, apalagi kalo bukan petatah ptitih dan petuanya.
“yeeee cut=rang lo ar minta bantuan sera tapi tenang aja gw juga punya penasihat hokum” ujar ola sambil ngelirik penuh arti kea rah chasi.
“hah? Kok gw? Tapi boleh2 aja suh kalo ada bayarannya hehe..hehe…” tukas chasi dengan mata berbinar-binar ngebayangin duit ratusan ribu yang kaya di tipi-tipi kalo ada soal harta gono gini artis2, kan penasihat hokum bakal kebanjiran duit.
“hheh..” panggil sera yang dari tadi Cuma diem seribu duit.
“owww.. thanks sera akhirnya li angkat bicara juga, lo mau jadi penasihat hukun gw kan?” ujar ara mantap karena ngerasa dia bakal menang di pengadilan ini.
“bukan..” ujar sera
“kalian denger ga sih bunyi ketukan sepatu itu, itu kan suara langkah sepatunya buk lia”
Oh god! Yah beneer” ujar rere menambahkan.
Tanpa diberi aba-aba chasi pun berdiri dan berbisik sedikit keras kepada penghuni kelas.
“hhhsyuuuttt…!!!!” chasi pun memonyongkan bibirnya.
“woi teman-teman ada buk lia tuh menuju kesini”
Ternyata ultimatum chasi pun membuahkan hasil, anak2 pun serentak diam dan buru2 nagambil buku sambil pura2 baca. Akhirnya buk lia pun masuk mkelas dan menggantikan pak yasrul yang ga masuk. Tampang2 kecewa pun segera mendominasi di wajah penghuni kelas, apalgi tampang nya preman setan ayam yang udah kaya kecewa setengah mati taruhan lotrenya yang besar gagal total didapetin, mereka serentak menghembuskan nafas tanda kekecewaan yang tidak terukur. Tapi apa boleh buat pelajaran hari ini pun berlanjut.
***
Eh la lo sekarang ada les ya?” Tanya chasi ke ola. Hari ini memang tampaknya dia harus pulang sendirian, rere dari tadi udah ga keliatin lagi benang rambutnya, katanya sih dia mo nemenin mamanya shopping. Emang dasar ntu anak ratunya shopping gak bias liat mall nganngur. Trus si arar katanya mau mampir ke rumah tantenya yag ga jauh dari sekolah sedangkan sera udah duluan pergi les. Dan harapan satu2nya Cuma si ola tapi ternyata dia juga ada les hari ini. Eitsss tapi jangan curiga dulu kenpa cums sera dan ola yang ga pergi les. Sebenernya chasi, rere dan ara juga ikutan les namun beda2 hari gitu.
“iya nih chas tapi masuknya jam setengah dua jadi gw istirahat dan makan siang disini dulu aja, trus lo pulang sendirian dong” balas ola.
“yup” jawab chasi singkat.
“bête tau ga sih” ujarnya lagi.
“emang sir ere kemana?” Tanya ola.
“oh God! itu kan cowo yang sering meratiin gw, gimana nih sepertinya dia menuju kesini” gumam chasi tiba2 ketika ngeliat cowo itu berjalan kea rah tempat dia, ola dan anak yang lain pada duduk2 di bangku depan kelas. Dan dia sama sekali ga sempet ngubris pertanyaan ola karena dia udah panic duluan. Sampai akhirnya cowo itu tiba2 berhenti disitu dan ngobrol dengan salah satu anak 3 ipa 4.
“heiii chas lo belum jawab pertanyaan gw!! Lo ngelamun ya?” ucapan ola membuyarkan dialog chasi dengan batinnya itu.
“hheehh, iya iya si sera dia pergo belanja ama mamahnya jadi gw pulangnya bakal sendirian aja” ujarnya terbata karena ketauan ngelamun.
“degg!!” jantung chasi kembali berdetak kencang, ternyata cowo itu memperhatikan dia lagi yang sedang ngobrol dengan ola.
“eh jery gimana persiapan ulangan buat besok, kalo gw sih masih blom sempet belajar” suara risa yang sedang ngobrol dengan cowo itu pun kedengeran.
“gw juga belom tapi kalo lo mah bakalan aman aja, lo kan pinter, anak kelas unggul gtu” ujar cowo itu membalas ucapan risa dan masih saja sambil ngelirik ke arah chasi. Chasi pun semkin tidak tenang.
“ot=ya sag w duluan ya” ujar cowo itu lagi yang ternyata bernama jery dan bias ditebak chasi pun baru tau itu. Cowo itu pun beranjak menuju arah parkiran sekolah dan melintas di hadapin chasi dan kali ini dia ngelirik kea rah chasi tapi malah senyum2 sendiri. (gila kali ya tu orang!)

BAB 3

Aku masih saja merangkak di lorong gelap itu
Tulang ku yang membeku karena dingin
Sama sekali tak ku hiraukan
Aku masih saja merangkak disana
Masih saja mencari satu untaian kata
Yang bisa menjawab semua pertanyaan hatiku
Tapi ternyata tak jua ku temukan
Dimana?
Diama jawaban itu bersembunyi?
Apa di balik surya yang hendak tenggelam?
Atau di balik rimbunnya ilalang rimba?


Siang ini matahari begitu terik hingga membuat kelima sekawan itu berlomba menuju kulkas.
“eh re gw duluan” teriak pada ola yang sedang bersiap2 meneguk sebotol mineral dingin dari kulkasnya chasi. Hari ini sepulang sekolah mereka memang merencanakan ngumpul2 dirumahnya.
“ihhhhh enak aja kan gw yang nemu duluan” ujar rere sambil mencibir ke arah ola.
“kalian… itu aja juga pake diributin” tambah ara yang sedang sibuk melahap pizza yang ia temukan di atas meja makan chasi.
“yeee…. Dasar tukang makan” ujar ola dan rere kompak.
“biarin aja si ara kan masih dalam masa pertumbuahn jadi masih perlu banyak makan” kali ini sera pun angkat bicara karena memang seperti biasa ia muncul saat2 perang dunia doang.

***
“gimana re shopping lo kemaren bareng nyokap lo?” Tanya chasi pada rere yang sedang sibuk ngobok2 kamar chasi, ya pasti aja dia itu lagi nyari majalah2 dan tabloid fashion ncewe dasar emang centil banget tu anak.
“asik sih tapi saying Cuma bentaran doan” jawab rere sambil menarik satu majalah dari tumpukannya dan beranjak duduk ke deket empat temannya itu.
“oya chob’s ujian akhir kan hamper deket nih Cuma tinggal beberapa bulan lagi, tambah lagi ujian masuk perguruan tinggi juga udah di depan mata” terang ke semua sahabat2nya.
“trus?” Tanya rere singkat.
“gini aja gimana kalo jadwal les kita disamain aja, ntar kan kita gampang belajar barengnya” ola pun member usul.
“iya juga ya..” tambah chasi.
“gw sih asyik2 aja” ujar ara nambahin komentar.
“jadi semua udah setuju kan, oya ser gimana pendapat lo? Tanya ola lagi sekarang melirik ke arah rere yang tetep aja Lagi baca buku.
“gw sih terserah kalian aja” ujar rere singkat.
“ya udah nanti gw cari deh jadwal yang pas buat kita” ujar ola menutup pembicaran dan semuanya pun sibuk dengan kegiatan masing-masing sambil sesekali si rere nyeletuk dan nunjuk salah satu gambarr baju yang ada di majalah dan menanyakan pendapat yang lainnya.

***
“pa besok chasi ga usah dianter ya” pinta chasi saat ia makan malam dengan ortunya.
“kenapa saying?” Tanya mama sembari menyodorkan sayur ke piring suaminya.
“ga kenapa-kenapa kok ma, pa.. chasi Cuma mo pegi sendirian aja selain itu chasi perginya juga pagi2 n=banget dan papa ga akan sepagi itu kan ke kantornya?” Tanya chasi pada papanya.
“ya udah ga apa-apa tapi kamu hati-hati ya, sekarang kan banyak banget berbagai kejahatan yang terjadi” nasihat papanya.
“sipppp beres pah chasi bisa jaga diri kok hhehehe…” ujarnya senang.
Entah kenapa besok chasi ingin sekali pergi pagi2 banget ke sekolah sendirian, mungkin sesekali ingin ngerasain hal baru kali ya.
Sehabis makan malam chasi pun menuju ke kamarnya di lantai dua dan meninggalkan ortynya yang sedang asik mengobrol di ruang tengah.

Bab 4
“hmmmm.. udara pagi ini seger banget” gumamnya dalam hati ketika berjalan ke luar kompleks menuju jalan depan tempat ia bakal nnggu angkot.
“ini mah angkot yang lalu lalang pasti sopir yang memegang motto kalo burung yang bangunnya telat pasti ga akan kebagian cacing” (loh kok ceritanya sampe ke cacing2an? Kau tau kenapa hehe..^^)
“pinggir pak “ chasi[un akhirnya sampe di depan sekolah. Ia pun melangkah dengan senyum terkembang, gimana ennga tampaknya ia orang pertama yang datang karena sekolah masih keliatan sangat sepi. Tiba0tiba dia mendengar suara seoeda motor dari arah belakang dan chasi pun segera menoleh kea rah sumber suara.
“degg!!” ternyata itu jery, satu hal lagi yang baru chasi ketahui kalau jery ke sekolah mengendarai motor gede itu.
Chasi pun mencoba tak terusik dan tetep tenang jangan sampe keliatan banget kalo ia lagi salh tingkah padahl jantungnya semakin memburu kencang.
Motor gede itu pun melaju di samping chasi menuju arah parkiran yang masih kosong. Dari kejauhan chasi pun tertarik unutk terus memperhatika jery tapi tiba-tiba jery pun menoleh ke belakang dan tersenyum. Chasi semakin salah tingkah dia pun menoleh ke belakangnya lagi mencari siapa yang sedang disenyumi jery. Tapi ga ada siapa-siapa, yah berarti jery memperhatikannya lagi dengan lasan yang ga pernah dimengerti chasi.

“klik..” chasi pun memencet tombol buat ngidupin lampu kelasnya secara gitu ya masih pagi-pagi buta gini lokalnya pun masih gelap. Kemudian chasi pun berumgd=sut menuju tempat duduknya dan menaruh tas nya di atas meja.
“addduh bener-bener kepagian banget ne gw, ga satupun orang yang keliatan batang pulpunnya, upss batang hidungnya ding.. eh lalu jery apa dong? Hhehehehe chasi pun tersenyum – senyum sendiri ga jelas.
Karena bête sendirian chasi pun merogoh hp nya dari dalam tas dan ia pun memasangkan head set ke telinganya dan mulailah ia lengeleng geleng geleng.. termutermutermuter, sambil geleng dan muter dia pin sibuk memijit keypad ponselnya (pnsel? Hhhaha dah kaya kosa kata yang sering di pake buat tranlettan drama korea aja hahahay!!). dan chasi pun mulai melancarkan aksinya nge sms semua anggota chocobi.



Chasi -> rere
Re gi di mana lo?
Gw dah nyampe sekolahan ne, buruan ke sini dong
Gw sendirian neh neng

Balesan rere
Oalahhhh chas..chas..!!
Ngapaen lo sepagi ini udah sampe sekolahan?
Lo ga demam kan, lo aman kan chas, ga kesambet kan?
Gw aja sekarang masih sibuk depan kaca, biasalahhhh.. hheheh :P

Balesan chasi
Sial lo re!!
Lo kali tuh yang kesambet jin pemunggu cermin
Dandan aja dari jaman perang ampe reformasi belum juga beres-beres
Apa ga bosen tuh jin nya ngeliatin lo mulu wkwkwkwk :P

Chasi -> ola
la gw dah nyampe sekolah neh
lo dimana?

Balesan ola
Addududu.. nape buk pagi2 udah sampe sekolahan?
Jangan- jangan selama ne yang bersiin halaman sekola pagi2 itu elo ya??
Hahaha..
Balesan chasi
“iyeh gw yang bersiin, bangga dong lo punya temen kaya gw yang rasa cinta akan kebersihannya tinggi melambung selangit. Ah pokonya lo buruan ke sini ya..!!

Ola pun ngikik sendirian di kamarnya kalo sampe beneran chasi lgi mungut munguti sampah bekas jajanan siswa satu sekolahan.
“Duh masih jam tujuh kurang seperempat lagi, oya sms ara aja de” gumamnya tetep sambil lenggeleneg geleng guk angguk angguk anngguk.
Chasi - > ara
Rrrraaaa..!!!
Buruan ke sini dong, gw dah di sekolah neh
Gw tunggu lo segera ya..

“Hey hey you you I don’t like your girl friend..!!!”
Denagn volume paling maksimal hp ara pun meandering persis di sebelah telinganya. Spontan tuh anak kaget dan terlonjak plus dengan bonus jatuh dari atas tempat tidurnya.
“duh sialan siapa she yang sms tengah malem gini!!” sambil menggerutu ia pun nyomoti hp nya dan ngebaca sms dari chasi dengan males2an dan ngantuk berat.

Balesan ara
Wah gile lo chas masa lo sms gw tenagh malem gini, ngapain lo di sekola? Eh tunggu lo udah di sekolah? Apaaaa? Waduh mak gw telat bangun dong ini
Aaaaaaa tidaaaaak!!!!!

Dengan secepat kilat sms balesan ara itu pun langsung nongol di hp chasi. Ia pun tertawa ngakak ngebayangin tuh anak lagi panic berat.
Selagi dia ketawa ketawa sendirian kaya gitu, dia ga nydar kalo jery tuh lewat depan kelasnya.
“ehmm..ehhmmm..” jery pun mendehem sambil ngeliat kea rah chasi.
Tapi giman tu anak bisa denger orang dia lagi pake headset gitu. Jery pun tetep aja meratiin chasi.
“braaak..!!” karena ga focus jalannya jery pun nabrak kursi kayu panjang yang ada di depan kelas chasi/
Nah kali ini baru ntu anak denger dan penasaran langsung nh=geliat keluar, tapi ga ada siap-siapa.
Ternyata Karena takut ketauan jatoh jery pun secepat kilat balik masuk ke kelasnya. Alahasil chasi pun Cuma bisa bergidik
“ih suara apaan yak tadi? Gw ga salah denger kan, tadi kaya2 suara ada yang jatoh gitu”
Dengan tampang asli cemas banget ia bergumam di balik pintu dan segera nelponin sera.

“ser lo lagi dimana?”
“gw dah di sekolah,” ujar chasi kea rah seberang telpon
Emang kenpa chas” Tanya sera
“duh lo cepetan ke sini dong gw serem neh disini sendirian”
Ujar chasi lagi dengan muka yang masih horror
“oke bentar lagi gw sampe”
Klik telpn pun ditutup
Chasi pun masih celingak celinguk kea rah gerbang menunggu kedatangan sera.


BAB 5

“mas saya sayurnya ekstra ya..” chasi meneriaki mas yono penjual mie ayam di sekolahnya.
Si mas malah tampak bersungut-sungut, yaiya lah wong pesenannya udah jadi tinggal dianter doang eh si chasi malah baru bilang, kan kalo ngomong dari tadi si mas nya bisa ngurangin porsi mie di mangkoknya tuh anak. Tapi emang dasar chasi yang seenak perutnya aje.
“chas ngapain she lo dateng pagi-pagi amat ke sekolah? Sambil menelan bulat-bulat bakwan di mulutnya, ara pun bertanya penasaran plus dengan kepedesan karena cabe rawit ge sengaja nempel di bakwannya tadi.
“oo.. itu.. ga kenapa-kenpa kok, Cuma lagi pengen mecahin rekor MURI doang sebagai siswa yang datang paling awal ke sekolah” jawab chasi seenaknya.
“ye..e..ee.. itu nah bukan mecahin rekor muri tapi lo tuh dah mkecahin rekor emroki!!” lontar ola.
“apaan tuh emroki? “
“han gw tau, emroki plaza kan?”
“wuuuuu..!!” semua anak-anak pun serentak menyoraki rere. Emang dasar ratu shopping semua sodara-sodaranya ga bisa luput dari pendengarannya.
“jadi emroki itu apa dong la?”
Sekarang giliran sera yang penasaran. Barangkali aja dia dah mikir-mikir tuh kata maksudnya apa tapi sepanjang jalan kenangan hehe sepanjang buku yang pernah di baca perassan kaga ada deh itu istilah.
“teng teng te nennnggg jadi emroki itu….” Ola pun dengan mata berbinar-binar mulai menjawab dengan slow motion dengan maksud temen-temennya tambah penasaran.
“eitssss tuggu dulu mas yono nya dah dateng tuh, pending dulu yak soale perut gw dah kehabisan bahan bakar” ujar ara memotong omongan setajam silet. Hehe
Anak-anak yana lain pun Cuma geleng-geleng liat tuh anak dengan sen=managt 45 ngebantuin mas yono naruh mangkok –mangkok di atas meja dengan maksud biar lebih cepet dan bisa segera diembat.
Dengan sangat telaten tangan ara pun udah saling silih berganti menyendok mie ayam yang ada di depannya.
“udahhh belommm nih, udah boleh gw jawab belo?? Dengan tampang putus asa ola pun menayakan perihal hal-hal yang telah,, hallah!! Kok jadi kebanjiran huruf L gini yak.
“ya lanjut lamjut” ujar ara masih tetep sibuk dengan teman sepermainannya itu (mie ayam ding).
“jadi gini lo jeng, emroki itu museum rekor orang kesambet se-Indonesia”
“wah anjir lo la gw piker emroki tuh nama penghargaan baru di Indonesia” chasi pun tampak tak terima.
“bwahahahaa!!!” semua anak-anak pun spontan mgakak, tak ketinggalan si ara meski mulutnya penuh dengan mie ayam tetep sempet2nya nibrung ikutan ngakak, tetep ga mau ketinggalan momen berharga ngetawain chasi.

***
“trrrrriiiitttttt” akhirnya bel pulang pun menggoncang seisi kelas. Tampak sekali raut-raut kelegaan di wajah –wajah preman setan ayam.
“busyet dah otak gw bener-bener mampet mumet lumet dibikinnnya” suara rio menggelegar di ruangan kelas sesaat setelah buk mery keluar meninggalkan kelas.
“apalgi gw gan, everyting is poesing”
Ujar beno menimpali, disusul oleh riuh tawa anak-anak mendengar kosa kata English campurannya beno.”yo..yo.. men kaga usah dipikirin soale everything is ending so sekarang mari kita poeling nugie pun menambahkan.
“lima anggota chocobi yang sedari tadi seksama meonton obrolan tuh setan ayam hanya bisa ngakak ngeliat atraksi mereka.
“gimana la, lo dah dapaet jadwal bimbel buat kita-kita?” chasi memulai obrolan sambil menendang kotak minuman yang dia nemu di tengah jalan menuju keluar gerbang.
“oyaaa kemaren gw dah ngubungin mbak nya tapi katanya yang kosong Cuma selasa jumat dan itu juga Cuma buat bertiga jadi gimana deh?”
“yahhhh sama aja kita tetep misah” ujar rere.
“ya trus gimana dong yang adanya Cuma itu” jawab ola pasrah.
“nah gimana kalo tiga diantara kita masuk aja dulu ke jadwal itu, trus sisanya nunggu aja dulu mana tau ada yang mo tukeran jadwal ama kita, gimana? Kan saying juga dilepas jadwal senen jumat tuh” jelas sera mencoba mencari solusi.
“iya bener juga” ara, chasi dan ola serentak menyetujui jalan keluar dari sera yang emang selalu sedia pintu kemana saja (jalan keluar ding).
“eh apa apa??” rere yang sedari tadi di perjalanan sibuk ngebenahin rambutnya gak ngeh ma penjelasan sera tadi dan bertanya penasaran.
“yeeeeeee ratu shopping, mana doyan nyoping danding , buding lagi!!” ujar ola dengan meniru gaya bahasa setan ayam tadi.
“nah berhubung rere ga focus ma perbincangannya, gimana kalo rere aja kita golongkan ke dalam dua orang yang bersabar” ujar ola.
“dan lo chas lo kan baik hati dan tidak sombong, lo yang nemenin rere ya”
Ucapan ola yang ngebuat rere dan chasi ngerem mendadak langkahnya dan dengan mata sengaja diplotot plototin.
“eh..eh.. kenapa neh jangan plototin gw gitu dong, gw tau gw cakep yapi jangan segitunya dong ntar gw jadi besar kepala lagi” dasar si ola cewen nan super gokil dengan kegokilannya itu ngebuat rere dan chasi muntah ngedenger perkataannya tadi.
“jadi la maksud lo gw dan rere yang mesti nunggu jadwal senen jumat belakangan?”
Tanya chasi dengan tampang cemberut dengan pipi dibuletin dah kaya teletubies.
“ooooo jadi gw dan chasi masuk jadwalnya belakangan gitu?” ujar rere baru naymbung sama obrolan tadi.
“yup pinteeerrrr”jawab ola seenaknya lagi.
“tapi ola bener juga kali chas, kan diantara kita sebelumnya jadwal bimbelnya sendiri-sendiri jadi Cuma lo dan rere yang bedua, berarti ga papa dong kalian berdua belakangan” kali ini sera pun kembali menyikat permasalah se clig-cling nya.
“iya chas lo kan berdua sedangkan gw selama ni kan bimbelnya sendiri aja, jadi kalo gw kehabisan duit dan kelaparan gw ga bisa minjem ke siapa-siapa.. nah kalo sekarang gw, sera dan ola udah bareng kan ga ada masalah lagi kalo gw kehabisan duit”
Ara pun dengan gaya sok menyelesaikan masalah menjawab dengan seenak jidatnya (eman jidatnya ara enak?)
“yauda de gapapa gw ma chasi belakangan aja, gw rela deh ngalah buat teme-temen gw tersayang inih” ujar rere mengiyakan usulan dari sera dan ara.
“yup kaga ape-ape dah, gw c hayu-hayu aja” timpal chasi sambilo sibuk nyariin kotak minum yang tadi dia tendang tendangin bak pemain bola amatiran yang kehilangan bola.
Sampai ujung jalan lima sekawan itu pun berpisah meuju arah yang berbeda-beda. Rere dan chasi barengan belok ke kanan karena mereka satu arah sedangkan ola dan ara ke kiri trus sera nyebrang menuju halte bis.

BAB 6

“eh tau ga sih masa ada yang sok-sok mpedekate gitu ama gw, ih ilfil dah gw” ujar rere sambil ngacak-ngacakin baju di butik langganannya. Hari ini hari minggu jadi lima sekawan itu hang out gitu deh.
“iya re? anak mana dia?” Tanya ara penasaran
“paling anak sekolahan kita juga” chasi yang sibuk liat gelang-gelang unik pun ikut menimpali.
“gak tau juga gw, dia itu ya yang suka nelponin gw malem-malem gitu, dia bilang dia itu orangnya keren lha, tajir lah, gaul, ih pokonya gitu deh”
“loh bukannya bagus kalo kaya gitu, perfect tuh.. udah terima aja” ola pun ikut nimbrung.
“ih ogah gw mah, dari suaranya aja udah jelas dia ga ada keren-kerennya.. katro sih iya”
“jangan gitu dong re, lo ga boleh negative gitu ama orang, belum tentu kan kalo suaranya menurut lo jelek orang juga jelek, lagian ga boleh ngejelek-jelekin orang loh” sperti biasa sera angkat bicara.
“bener tu re masa iya lo ngambilo kesimpulan seseorang itu jelek dari suaranya sih, berarti lo ngaku kalo lo jelek juga, suara lo kan cempreng kaya kaleng kelindes truk” dasar ola ola disaat gini tetep aja ngerecokin.
“sial lo la, tapi lagisn dia itu yang ngomong ngomong ndeso gitu, ah udah ah bête juga ngomongin dia.. eh ini bagus ga sih guys?” Tanya nya seraya memamerkan baju yang baru aja didapetnya.
“ya..ya.. bagus..bagus…!!!”ujar ara semangat (lah? Kok jadi tuh anak yang semangat yah?)
“udah kan belanjanya? Yuk sekarang kita ke tujuan berikutnya.. hayuuu temenin gw ke distro! Mumet nih lama-lama gw di butik ntar gw bisa ketularan centilnya si rere lagi” chasi pun mengajak yang lain buat temenin dia ngeliat kaos-kaos baru di distro. Yah chasi kan anaknya lumayan tomboy, mana mau dia pake baju-baju cantik kaya si rere. Biasanya sih karena sedikit berbeda seleranya ama temennya yang lain chasi suka perginya bareng radit Cuma dia udah beberapa hari ini minta ijin pulang kampung gitu.
***


“fiuuuhhh.. cape juga keliling seharian bareng chocobi tercinta” gumam chasi yang udah nyampe kembali ke kamar kesayangannya.
“ah udah lama juga gw ga buka-buka twitter.. iseng-iseng liat ah” cahsi pun segera menghidupkan laptopnya.
Chas lagi ngapain lo?
Oya skrg gw lagi belajar bkin puisi loh, nanti lo baca ya cinta!!

chasi terkikik ngebaca twit dari deby.
“dasar tu anak satu can cin pala lo licin!” sambil tetep tersenyum geli.
“hah? Jery rifada?? “ seketika chasi kaget ada follower baru di twitnya.
Sontak dia pun kaget. “lah inikan si jery itu? Kenapa dia ngefollow gw kita kan ga kenal’ gumamnya dalam hati.
Dan ini pun semakin menambah keheranan chasi akan sikap jery selama ini. Semaleman dia pun ga bisa tidur mikirin hal itu, dia ga mau kalo ternyata ujung-ujngnya ini Cuma salah paham doang bagi dia ngartiin sikapnya jery. Tapi dia juga ga bisa boong kalo sejak diperhatiin gitu dia sedikit banyak selalu mikirin jery.

BAB 7

Hari ini hari senin semua siswa bergegas siap-siap mengikuti upacara bendera.
“heyyyyy wahts up semua…??!! I’m cominggggg..!!! pasti lo lo pada kangen berat ama gw kan??” suara radit membuat kaget seisi kelas, yaiyalah dah lama ga masuk eh tiba-tiba nongol di depan kelas.
“woi dittt welcome to the hell…!!! Hhahaha…!! Suara roki membuat tawa seisi kelas.
“oh no brother! This is like paradise for me! I love you all!!!
Radit kaga kalah membalas kea rah roki.
“jaelah dit lo baru dateng dari kampung apa dari inggris sih! Sok-sok englis segala lo, kampung lo udah pindah ke inggris yak, ato jangan-jangan kita ketinggalan berita kl=alo inggris tuh udah pindah ke kampung lo dit??”
Kali ini chasi pun ikut menimpali.
Yah itu lah dia si radit temen deket chasi juga selain anggota chocobi.
“ouww..ouwww my best firend, aye emang dari kampung neng, tapi pas mo pulang aye mampir dulu di inggris” balas radit menanggapi chasi.
“semua siawa ayo keluar, upacara sudah akan di mulai” pak tedi tiba-tiba meng-cute ocehan warung ipa 2 pagi ini.

“ah sial banget sih gw hari ini mana disuru baris paling depan lagi, seumur-umur belum pernah ne gw nginjakin kaki di barisan paling depan kaya gini” gerutu chasi dalam hati.
Chasi terpaksa berbaris paling depan karena pas disuruh baris sama pak tedi eh dia dan anggota chocobi lainnya masih sempet-sempetnya aja bercanda. Dan pas lagi ketwa suaranya chasi kenceng banget hinnga kedengeran oleh pak tedi yah alhasil dia di suru berbaris paling depan.


“hhahahha..hahaa… kena lo chas disuru baris paling depan, itu makanyha punya suara dikontrol atuh buk” ola pun dengan tertawa penuh kemenangan menggoda chsai yang tampak asli bête banget.

***

Kali ini setan ayam pun tampak kegirangan, udah bisa ditebak pasti jam pertama ga belajar soalnya guru-guru lagi pada rapat.
“euy chas gimana kabar lo selama gw tinggal?” tiba-tiba radit ikut nimbrung di kelima makhluk chocobi.
“duh tau ga sih lo dit, gw jadi suka sedih, suka ngelamun semenjak lo tinggal.. merana banget deh pokoknya” ujar chasi lebay.
“hah lo sedih chas sejak ditinggal ntuh kutu kupret” Tanya ola menimpali.
Denger di bilang si kutu kupret radit pun tampak cemberut dan melotot kea rah ola.
“ya ya lah gw sedih.. soalnya ni ya semenjak radit ga ada, ga ada lagi yang ngebersiin sepatu gw, ga ada lagi yang ngejajanin gw plus ga ada lagi yang bikini pr gw” ujar chasi seraya membuat temen-temennya pada ngakak.
“oalah neng..neng.. jangan setega itu atuh neng ngomongnya” ujar radit pasrah.
“nah keluar ntu logat aslinya” teriak ara tiba-tiba.
Si radit yang diteriakin pun refleks nutp mulutnya.
“eh laper neh, gw kantin dulu yak, lo mau ikut ra?” Tanya chasi kea rah ara.
“gak deh” jawab ara singkat.
“heeeeh? Ga salah denger tu gw, b iasanya kan lo yang paling semangat kalo diajak ke kantin. Ujar chasi kaget.
“kayanya si ara udah kenyang deh chas” ujar sera menimpali.
“duh chas ga mungkin dong tuh anak kaga jajan, lo tau kenapa dia ga mau ikut? Soale tadi tuh du=ia udah ngabisin lima doant sekaligus” ujar ola.
“yupsss plus dengan the kotak 3 biji” ujar rere menambahkan.
“masa iya sebanyak itu, biasanya kan Cuma abis 3 biji” Tanya chasi lagi.
“ya ga apap kan chas kali ajaq tadi ara ga sarapan” ujar sera lagi.
Yang diomongin Cuma mesem-mesem doang dari tadi.
“yaudah chas biar gw aja yang nemenin lo” raditpun menawarkan diri.
“cieeeeee…!!” ujar keempat temennya.
Chasi Cuma tersenyum dan mesem-mesem kaya si ara tadi.
Seperti biasa chasi langsung nyomot satu biji tahu isi kesukaanya dan ngambil satu botol mineral.
“deeg!!” tiba-tiba jantung tuh anak berdertak kenceng lagi, you know why? Selagi chasi sibuk nyariin duit di kantong kemejanya pas dia noleh ke depan ternyata ada jery yang lagi-lagi merahtiin dia. Karena kaget chasi pun segera membayar dan langsung menarik radit keluar.
“woii sabar.. gw belum sempet jajan neh” teriak radit kesakitan karena tangannya ditarik kenceng oleh chasi.
“yah gw kan belum jajajn chas, gw laper neh, balik lagi yuk” ajak radit.
“ya udah lo ambil punya gw aja” ujar chasi menawarkan.
“beneran nih?” Tanya radit ga percaya.
“mau gak?”
“eh iya iya” radit pun tersenyum bahagia pagi-pagi udah ditraktir.

BAB 8


“yuhuuuu guys tau gak berita terbarunya ola?” teriak rere kea rah tiga temennya.
“apaan lo re ga penting amat” yang digosipin pun angkat bicara.
“apaan re?” Tanya chasi penasaran.
“iya, apaan re?” tambah ara dengan penuh rasa keingintahuan.
“si ola di..di.. di tembak cowo!!!” teriak rere lagi tambah kenceng.
“wahhh…hh..” chasi dan sera pun serempak melebarkan mulutnya.
“lo kok ga cerita-cerita si la lagi deket ma cowo?” chasi pun berkomentar.
“iya neh, tapi by the way siapa cowo yang nembak lo la?” Tanya ara lagi.
“bukannya gitu juga, gini loh ceritany, lo tau kan si ari, itu loh anak ipa 4, selama ini gw c lumayan deket gitu ma dia semenjak les, berhubung kemarin les kita ga bareng ya jadinya daripada ga ada temennya yauda gw suka ngobrol-ngobrol ama dia, tapi gatau kenapa e… ternyata tadi malem dia nembak gw gitu” terang ola panjang lebar.
“ooo…” ujar ara sambil ngengguk-ngengguk entah apa yang dianggukinnya.
“cieeee.. jadi ceritanya satu temen kita udah ga jomblom lagi neh” ujar chasi sambil senyum-senyum ga jelas ke arah ola.
“waduuhh itu masalahnya, gw blom jawab ke ari, rencananya sih gw mau nanya pendapat-pendapat lo pada dulu”
“oupsss blon lo terima yak” ujar chasi lagi.
“udah terima aja deh” ara pun menambahkan .
“iya sih tapi gw masi ragu gitu ama perasaan gw, menurut lo ser gimana dong ini bagusnya?” ola pun bertanya pada pakar bijak yang dari tadi Cuma menjadi pendengar yang baik.
“menurut gw sih tergantung lo aja la, kan yang bakal jadian dan ngejalaninnya kan elo, jadi lo Tanya ke hati lo sendiri aja, apa lo beneran suka ga ama dia, kalo gay a jangan dipaksakan jnuga tapi kalo lo juga suka ga ada sakhnya juga lo terima daripada ntar lo kecewa sendiri” ujar sera memberim pendapat.
“nah itu masalahnya gw juga masih bingung ama perasaan gw sendiri” jawab ola.
“gini aja deh lo nyambung dan nyaman ga kalo di deket dia” kali ini pakar cinta pun angkat bicara siapa lagi kalo bukan si centil rere.
“mmm… nyaman-nyaman aja kok malahan seru gitu ngobrol ama dia” jawab ola lagi.
“nah yaudah berari lo itu ada lah rasa suka sama dia”
“jadi?” Tanya ola lagi.
“yaudah terima aja kali” ujar chasi semangat.
***

“yihaaaaaaa jadi juga kita pergi les bareng setelah sekian lama nungguin jadwal senen jmat buat gw dan rere yak” ujar chasi riang.
“iya ya pasti seru banget” ujaa ara.
“seru makannya?” celetuk rere menimpali.
“hhehehe iya” ara pun tampak malu-malu sambil mengiyakan.
“eh aus nih gw beli the poci yuk!” ujar rere sambil menunjuk kea rah the poci di pinggir jalan.
“hayyuuuuu..!!” ujar chasi.
Akhirnya kelima makhluk itu mampir dulu membeli the poci di tengah perjalanan mereka menuju gudang ilmu. (halllaah!!)
“eh..ehh.. lo ngerasa ga mas-mas yang jualan nuth the poci mirip artis gitu?” rere pun memulai obrolan setelah mereka membeli minuman.
“iya ya.. familiar gitunyah wajahnya” ujar ola.
“oh ya mirip baim wong” teriak rere kekencengan saking kencengnya mas-mas yang baru lewat depan mereka senyum-senyum ga jelas gitu disangka dia yang dibilangin mirip baim wong.
“yak bener, rambutnya ngedukung banget!!” ujar chasi sambil meneruput minumannya.
“jangan-jangan emang beneran baim wong lagi yang nyamar jadi penjual the poci” ujar ola
“ga mungkin kale” anak-anak pun serempak teriak kea rah ola. Eh si ola Cuma bisa nyenguir-nyengir kuda.


“rebornia chasya!” suara guru les mengulangi nama chasi tapi dia malah ga denger karena sibuk becanda dengan ola.
“rebornia? Apa rebornia hadir?” ulang guru memanggil dan mengonfirmasi.
“ada buk ada!” chas nama lo tuh diabsenin!” ujar sera segera memberitahu chasi”
“eh iya bu saya hadir..!!” jawab chasi segera.
“haha kena lagi lo chas, makanya kuping dipake, ato jangan-jangan antenna nya rendah lagi nih, sini gw tarik!” ujar ola berusaha menarik kupingnya chasi dan spontan pun berteriak “olaaaaaa sakit tauuu!!!” semua anak-anak pun melihat ke arah mereka berdua.
“apa ada masalah disana?” guru les pun bertanya karena ikutan kaget mendengar teriakan chasi.
“eh ennga bu, engga” jawab ola segera menjawab takut keduluan dijawab chasi.
“baik, tolong dengarkan absen ini baik- baik yah” ujar guru les menambahkan.
Chasi pun memelototkan matanya pada ola sambil memegangi kupingnya yang ditarik ola tadi.
“jery rifada!!!” guru les pun melanjutkan absennya.
Seketika itu pun chasi segera melepaskan tangannta dari kuping dan berusaha menyimak baik-baik nama yang baru saja dipanggil oleh guru les karena dia merasa familiar dengan nama itu.
“apa jery rifada hadir?” guru les kembali mengulang
“telat kayanya bu” salah seorang anak cowo yang duduk di bagian belakang pun mengonfirmasinya.
Sekarang wajah chasi tampak sangat panic dia ga menyangka bakal satu les dengan jery.
“tok..tokk..” ada suara seseorang yang sedang mengeruk pintu.
“ya silakan masuk” ujar guru.
Dan ternyata yang baru masuk itu adalah jery, chasi yang melihat kea rah pintu secepat kilat memalingkan wajah ke depan.
“ouww shit how come??” chasi pun menggumam pelan. Dia ga bener-bener ga nyangka ternyata jery rifada itu memanglah jery yang selama ini memperhatikannya.
Chasi ga bisa bayangin gimana bakal salah tingkanya dia ntar selama pelajaran.

Jery pun duduk di bangku bagian belakang tapi sepertinya dia blum tau kalo chasi ada soalnya tuh anak dan rere baru masuk jadwal itu.
Akhirnya jam les pun berakhir. Chasi berusaha menahan anggota chocobi lainnya agar keluar kelasnya belakangan aja karena dia takut jery ngeliat dia. Entah chasi juga gatau kenapa dia tidak ingin jery melihatnya.
Setelah berasa aman barulah chasi mengiyakan rengeklan ara yang sedari tadi ingin segera cepet pulang karena sudah tidak sabar sampe rumah dan melihat menu hidangan hari ini yang dimasak mamanya.
“ayo chas buruan, ngapain sih lama-lama dalam kelas ini, sumpek tau!!” ujar ara merengek kea rah chasi.
“iya uda ya udah ayuukkk” chasi pun segera mengiyakan.
Lima sekawan itu pun akhirnya pulang ke rumah masing-masinng dengan tampang kusut karena kelelahan mesti les sampe sore seperti itu dan selama perjalanan mereka lebih banyak diam mengahyati lelahnya masing-masing.

BAB 9

“chas nanti lo ga ada jadwal les kan, temenin gw dong liat-liat baju, tapi tungguin gw bentar juga latihan futsal.. bentaaaar doang, mau kan chas?”
“loh bukannya lo ada les sekarang dith? Tanya chasi dengan penuh selidik.
“heeeee… iya.. tapi gw lagi males, ga bagus juga kan dipaksain, ya ga? Ya ga?” ujar radith sok membela diri.
“yauda sih itu terserah lo, oke deh ntar gw temenin lagian juga udah lama kita ga ke reapjee bareng, gw juga mau liat barang-barang baru” jawab chasi mengiyakan.
“seeppp dah bro” radit menanggapi dengan semangat.

“eh guys kalian pulang duluan aja yah, gw mo nemenin si radit neh ke reapjee” chasi member pemberitahuan atas ketidakpulanganbarengannya dia (apa sih ni kata-kata haha).
“ah ga seru lo mah chas masa lebih mentingin si radit dari pada kita-kita” rere pun berkoar sok didramatisir.
“yeeee dasar nona centil mentingin2 apa coba? Ga ada hubungannya gw lebih milih siapa lebih milih siapa, radith kan temen gw juga, lagian pada mau pulang ini kan? Kalian mau pulang kan ser? Ga ada acara apa-apa kan abis ini?”
Chasi pun menanggapi rere yang sok lebay dan langsung confirm ke sera karena Cuma tu anak yang bisa dipercaya omongannya yang lain mah pada sedeng semua jawabnya kalo ditanya.
“iyah ga kemana-kemana kok chas, abis ini kita juga mau pulang” jawab sera singkat.
“iya ga kemana-mana kok kita paling Cuma mau begajulan bareng aja ntar tanpa kehadiran lo weeekkk!” ola pun menggoda chasi yang tengah meminta perizinan itu.
“gw ntar mau ke rumah donut dulu biasaaa hehe” ara pun sekarang menambahkan.
“yeeee berarti ga kemana-mana kan? okssss dehhhh dadaaaa babayyy semuaaa hehehe!!” chasi pun segera meninggalkan temannya dan mencari keberadaan radith.

“lo tunggu gw bentar ya chas, bentar doang kok latihannya kalo ga lo liatin kita latihan aja gimana? Daripada lo melongo sendirian disini kan gw juga jadi merasa bersalah?” Tanya radith seraya member penawaran chasi untuk ngeliat dia dan yang lain pad latihan.
“jangan gila dong dit gw melongo sendirian disini, iyah gw liat kalian latihan aja” ujar chasi dan kemudian mengikuti radith ke ruang futsal.
“hehehehe” radith pun cengengesan.

Karena bosen juga ngeliat anak-anak itu yang pada latihan cjasi pun mengelurkan headsetnya dan terdengarlah alunan rock dari netral cinta gila.
Tanpa disadari selagi asik-asiknya dia ngedengerin music jery tampak baru saja masuk ke ruangan itu dan duduk di seberang chasi. Awalnya dia juga kkaget pas melihat ke depan karena ada chasi tapi setelah itu seperti biasa dia pun tersenyum. Chasi yang lagi asik-asiknya dengerin music ga ngeh sama sekali karena kepalanya ngengguk ga tentu arah.
Merasa ga disadari kehadirannya oleh chasi radith pun tiba-tiba dengan sengaja meneriaki temennya si deo kenceng seingga melantun di seluruh ruangan.
“de gw tunggu lo disini ya” teriaknya kea rah deo yang tengah sibuk ngejar-ngejar bola.
Deo langsung melihat kea rah sumber suara dan kemudian dia melihat kea rah sudut kanan chasi sedang ada juga disitu. Kemudian dia tersenyum seolah tau maksud jery dan dia pun teriak balik dengan sengaja menyebut nama jery.
“okje deh jery rifada lo sabar tunggu gw ya, kalo latihannya lama li juga ga masalah kan JER?” dengan sedikit penekanan pada nama jery.
“haha siiip bro, lanjut!” jawab jery tak kalah kencenganya.
Yak tentu saja kali ini chasi dapat mendengarnya. Dari tadi sejak deo dan jery ngomong itu chasi pun sudah langsung specchless terdiam dan kontras banget dengan wajahnya jery yang penuh senyum mengarah ke chasi.
Okey chasi pun semakin salah tingkah. Namun dia masih mencoba tetep berusaha sok seriu dengerin musik yang padahal saat itu juda dia penegen teriak ke itu orang sambil bilang gini.
“heeeey ngapen dari tadi lo senyam senyum gitu ke gw? lo ga tau apa gw jadi penasaran selama ini ama sikap lo ituh? Kalo emang mau kenalan sama gw ya hayu aja, gausa biking a=w jadi salting gini napa??” but itu hanya teriakan dalam hatinya chasi.
“ah sial lo dit tadi lo bilang Cuma bentaran kenapa jadi sangat lama begini?” gerutu chasi pada radith yang lagi sibuk memasukkan kaos futsalnya ke dalam tas.
“map deh chas map, tadi latiannya lagi seru-seru banget jadi anak-anak juga pada blom mau berenti gtu? Oke deh biar lo ga bête gw traktir deh” ujar radit sambil berusaha menebus dosa telah membiarkan chasi lama menunggu.
“kok diem aja, mau gak? Yaudah sih kalo gamau juga gw pulang aja dah nih” seru radit sambil sok-sok mau ninggalin chasi gitu.
“heh tungguuuu sial lo dit masa gw udah nunggu lo lama-lama gini lo maen tinggal gitu aja, traktir doble ppkoknhya!!!!” chasi pun meneriakin radit dan berusaha mengejar radit yang udah lari duluan sambil ktertawa puas.

Dan sekarang giliran jery yang terdiam melihat kea rah chasi dan radit yang begitu akrab.
“hahah.. gimana dah sob? Udah mau nyerah aja nih? Bole-bole aja, yakin nih mau nyerah? Goda deo pada jery.
“emang mereka pacaran ya? Kalo gitu semakin susah deh gw..” Tanya jery pada deo.
“setau gw sih mereka sahabatan gitu gatau deh gimana kelanjutannya, kayanya sih udah akrab banget gitu, giman nyerah? Udah nyerah aja deh?” ujar deo member penawaran
“enak aja lo, ga! Gw ga bakal nyerah, lo liat aja!” ujar jery tidak terima dengan usulan deo.


BAB 10

“ jadi dah ni mo nambah?” tawar radit sesampenya di tempat makan yang selalu mereka kunjungi kalo lagi pergi bareng. Ini memng beda denag tempat makan yang biasa chasi kiunjungi bareng temen-temennya. Kalo pergi bareng radit chasi eman lebih suka ke sini soalnya radit dulu awalnya yang ngajakin kesini karena radit suka banget denagn sambel terasi yang ada di sini. Kebetulan chasi juga ga alergi lah ya sama terasi dan dia juga lumayan suka karemna memang enak. Kalo enggota chocobi lainnya mah mana mau diajak makan beginian apalagi tuh sir ere nolak mentah-mentah yang ada.
“hee… udah penuh ternyata nih dit perut gw kalo tau bakal ditraktir gini gw bawa peut cadangan dah tadi” ujar chasi cengengesan.
“hahaha lain kali lo bawa aja dah tuh perut cadangan berjalan lo itu”
“hah maksud lo?” Tanya chasi penasaran.
“ituhh temen lo ituh yang udah kaya perut berjalan, si ara!!”
“kurang ajar lo ngatain temen gw” teriak chasi sambil melempar tisu pada radith.

Setelah perut mereka pada kenyang mereka pun beranjak ke reapjee ke rencana semula.
Di sana mereka berdua pun semnagt banget hunting kaos-kaos yang baru aja masuk.
“dit gila ini keren banget ga sih?” teriak chasi sambil ngeliatin baju yang beau ditemukannya.
“weissss mantap banget tuh bro, bungkus!!’
“eh gw mau juga dah satu yang itu” tiba-tiba radit juga ternyata menyukai kaos yang baru aja ditemukan chasi itu.
“yahh mirip deh punya kita, ga mau gw, ogah mirip-miripan sama lo, lo cari yang laen gih!!” chasi ga terima radit juga beli baju yang sama dengan dia.
“ah lochas sama gw ini masa ga mau, ayolah boleh ka? Boleh ka? Ato lo aja deh chas yamg nyari kaos yang laen, gw ini aja”
“enggak!! Enak aja gw kan yang nemui duluan, udah lo cari yang laen gih!!” ujar chasi lagi tetep menolak.
“eh eh eh tapi kalo lo mau bayarin kaos gw ini ga pa pa deh sama, tadi kan gw makannya ga jadi dobel, jadi traktirannya dilimpahin kesini aja, gimana”? tawar chasi dengan senyum penuh kelicikan.
“tapi kita juga ga boleh makenya sampe barengan ntar di kirs pacaran lagi!!!” ujar chasi lagi menambahkan embel-embel persyaratan.
“huh iya deh gw bayarin, puas lo? Ih sapa lagi yang mau di bilang pacaran sama lo, get uh ya suka ce yang rambutnya panjang trus feminine ngomngnya lembut, bukan kaya elo juga, weekkkk!!!”
“sama lo jkuag bukan tipe gw, meski selera kita sama tapi tetep aja gw ogah kalo di bilangh sama lo mah”
Pertempuran sengit antara keduanya lagi-lagi membuat chasi tidak sadar kalo yang baru aja masuk took itu adalah jery dan deo.
Tapi tiba-tiba radit yang malah ngeliat mereka berdua dan meneriaki si deo temen futsalnya.
“heeey yo kesini juga lo!”
“Eh dit, iya lagi iseng liat-liat neh, mana tau ada yang baru”
“Banyak neh yang baru masuk, lo pilih aja ntar lo sebut aja nama gw hehehe”
“hhaha iyah gw sebut nama lo ntar yang kena bokap gw, lo sih pake acara nama disama-samain ama bokap gw!” ujar vdeo lagi.
“oya ini cewe lo dit?” Tanya deo, padahal deo udah tau juga kalo chasi dan radit itu Cuma sahabatan, dia sengaja biar bisa kenalan ama chasi dan otomatis jery juga bakal kenalan ama dia.
“ah enggak, ini sahabat gw, kenalin chas ini temen gw deo!” mereka pun saling berjabat tangan.
“oya kenalin juga nih dit sahabat gw juga”
“jery ..!” ujar jery dan mengulurkan tangan pada radith.
“dag dig dug” chasi semakin tidak tenang.
Dan bener saja jery pun kemudian mengulurkan tanganya opada chasi.
“jery” ulangnya lagi.
Chasi pun menjabat tanagnnya jery.
“chasi” ujarnya singkat.
“oya kami mau ke dalam dul ya dit, chas” ujar deo berpamitan ke dalam.
“eh iya” jawab chasi singkat.
Sedangkan jery hanya tersenyum kea rah chasi dan berjalan mengikuti deo.

Setelah lama liat-liat akhirnya chasi dan radit pun memutuskan untuk pulang. Wajah chasi tampak masih tegang walo pun semestinya wajahnya itu seneng dong dapet kaos gratis dari radit, yah tapi kejadian perkenalan tadi membuat chasi semekin berdebar-debar.








segitu aja ddeh ceritanya gw taruh disini, ga lucu kan kalo gw posting novel yang berhalaman2 itu kesini hhehehe...

dia

Aq hanya bisa termangu ketika sang surya memutuskan tuk bersembunyi.
Aku hanya bisa terpaku ktika slimut malam tutupi rasa ini.
Yang aku punya hanya sepinya hati dan kosongnya jiwa..
Yahh hanya itu yg aku punya

Tak ada gantinya By : ipang

Bagaimana ku bisa berpaling darimu
Sekian lama ku mencari separuh jiwaku

Ku mau menunggu
Tak pernah berhenti
Sampai suatu saat nanti kau kan menyadarinya

Ku ingin kau tahu
Tak kan ada habisnya
Ku masih memiliki cinta melebihi yang kau kira

Hanyalah senyummu
Yang menghapus rinduku
Telah lama tak ku jumpa
Menghilang dari ku

Akan kulakukan asal kau kembali
Ku tak sanggup sendiri lebih lama lagi

Ku ingin kau tahu
Kau tetap dihatiku
Ada yang harus kau mengerti
Kau tak ada gantinya

Yang aku inginkan hanyalah dirimu bersamaku selamanya
Bantu aku pergi dari sepi yang kurasa menyakitkan...

melangkah di kesunyian

Berjalan dengan kenangan
Terse0k se0k menyeret langkah di malam yg pekat
Hanya ada sinar bulan meny0r0ti langkah yg membatu
Hanya ada senda gurau angin yg sekali sekali mengajak bercanda

Satu langkah, tiga langkah, seribu langkah dan tak tau entah berapa langkah kah sekarang

Angan kembali bergelayut di ruang ruang benak
Kenangan kembali mengetuk ngetuk di ruang hati yg hanya ada udara kehampaan

Dan sekarang entah berapa langkah lagi yg telah tertempuh
Kali ini nyanyian malam semakin menggema
Berteriak teriak di setiap kerinduan yg hendak ku lenyapkan
Semakin mengganas semakin memburu dan akhirnya diam

Diam di langkah ku yang terhenti
Diam di serbuk ingatan yg tlah menghilang
Diam di retakan nafas yg membisu
dan diam di langkahku yg nyata tlah benar benar mati.

La Neige Au Sahara by : anggun

Dis-moi simplement si tu veux de moi
Quand tu partiras là-bas
Vers ces dunes sèches de sable et de vent
Cet océan jaune et blanc
Perdu dans le désert
Tu es perdu dans le désert

Montre-moi ma place sur ces pierres flammes
Pour que j'oublie les jours d'avant
Pour que je protège ton corps et ton âme
Des mirages que tu attends

Perdu dans le désert

Si la poussière emporte tes rêves de lumière
Je serai ta lune, ton repère
Et si le soleil nous brûle, je prierai qui tu voudras
Pour que tombe la neige au Sahara

Si le désert est le seul remède à tes doutes
Femme de sel, je serai ta route
Et si la soif nous brûle, je prierai tant qu'il faudra
Pour que tombe la neige au Sahara

Dis-moi si je peux couvrir tes épaules
De voiles d'or et d'argent
Quand la nuit fera tourner la boussole
Vers les regrets froids des amants

Perdu dans le désert

Si la poussière emporte tes rêves de lumière
Je serai ta lune, ton repère
Et si le soleil nous brûle, je prierai qui tu voudras
Pour que tombe la neige au Sahara

Si le désert est le seul remède à tes doutes
Femme de sel, je serai ta route
Et si la soif nous brûle, je prierai tant qu'il faudra
Pour que tombe la

kau tau kenapa??

Kau tau kenapa aku suka hujan?
Aku rasa tidak
Atau kau malah lebih tau dari aku?

Kau tau kenapa aku suka menjelajahi kota ini dengan sepasang kaki ku ini?
Aku rasa tidak
Atau kau malah lebih tau dari aku?

Kau tau kenapa aku suka melahap semangkok mie ayam mas heru?
Aku rasa tidak
Atau kau malah lebih tau dari aku?

Kau tau kenapa aku kecanduan bagai nikotin pada musik?
Aku rasa tidak
Atau kau malah lebih tau dari aku?

Kau tau kenapa aku sangat ingin menjelajahi alam yang sangat luas ini?
Aku rasa tidak
Atau kau malah lebih tau dari aku?

Kau tau kenapa aku mnyukai mu?
Aku rasa tidak
Atau kau malah lebih tau dari aku?

Untuk dia yang memanggilku berbeda

Aku tidak tau memulai darimana, kau tau? aku sudah menulis beberapa kalimat sebelumnya tapi selalu ujung-ujungnya aku menghapusnya lagi. Hhaha lucu sekali padahal sudah hampir 4 tahun kita tidak pernah bertemu lagi setiap hari seperi biasanya di satu kelas yang sama tapi aku masih saja grogi dengan semua yang berhubungan denganmu. Bahkan untuk menulis surat ini pun aku kehilangan kata-kata yang seharusnya aku sampaikan. Yah seharusnya karena aku tidak bisa lebih lama lagi menyembunyikan rasa ini, sebuah rasa yang seperti menusuk-nusuk karena sebuah rindu yang lama tak bisa ku ungkap.

Hey kau ingat saat itu kau seenaknya mengubah namaku, mungkin kelihatannya aku kesal tapi hey asal kau tau aku sangat senang menerima panggilan itu. Teman-teman mu juga mulai mengikuti cara mu memanggilku tapi selalu tak pernah aku izinkan seolah2 aku tidak menyukainya tapi kau tau tidak? itu karena aku ingin hanya kau yang memanggilku seperti itu, sebuah panggilan istimewa dari mu.

Aku lupa sejak kapan aku mulai mengagumi setiap ulahmu, tindakanmu dan semua hal gila yang kau lakukan. Ah atau mungkin saja sejak kau mengubah nama ku itu, tapi rasanya sebelumnya aku juga sudah diam2 menyukaimu. Hey bagiku setiap hal konyol yang kau lakukan itu menurutku sangat keren seperti kau dengan santai ke sekolah memakai sandal jepit atau dengan jeans belelmu yang robek disana sini. Itu sangat keren!

Kau masih ingat tidak saat kau terlambat masuk kelas dan basah kuyup karena hujan, aku tersenyum geli melihatmu, hey lagi2 aku menyukainya padahal tak ada yang lucu bahkan tak ada yang menarik tapi aku menyukai ekspresimu aku menyukai senyummu.
Aku juga sangat menyukai semua jenis musik yang kau nikmati, aku tau kau menyukai slank, aku tau kau juga sangat menyukai padi dan jenis musik lainnya yang menurutku itu juga keren. Kau sering meminjam ponsel anak2 sekelas untuk mendengarkan musiknya, kau tau saat itu aku berharap kau juga akan meminjam ponselku. Entah kebetulan atau apa akhirnya tiba pun hari dimana kau ingin meminjamnya. Kau tau aku sangat senang karena di dalam ponselku ada semua lagu yang kau suka karena aku juga menyukai dan aku rasa aku memilki selera musik yang sama denganmu. Atau hanya karena aku sedang jatuh cinta aku menganggap semua hal yang sama diantara kita adalah pertanda baik?

Terkadang aku sangat sering memperhatikan mu diam2 dan pernah juga pasti kau menyadarinya. Mungkin karena itulah saat itu kau ingin membaca mataku, membaca hatiku. Saat itu kau tiba2 menghampiri tempat dudukku dan menyuruhku melihat matamu, hey jangan bodoh aku tak kan pernah bisa melakukannya aku tak kan pernah bisa menatap matamu selama itu apalagi kau yang meyuruhnya. Aku coba untuk melihat sebentar ke matamu dan aku langsung berpaling dan setelah itu pun aku rasa kau sudah tau semua yang tersmbunyi semua yang aku sembunyikan dari semua orang dan darimu ,aku yakin kini kau tau. Mungkin..

Oya lagi2 masih dengan hal betapa aku tidak bisa menatap bola matamu itu, setelah 3 tahun tidak pernah bertemu lagi dan saat itu bisa melihatmu lagi. Kau tau tidak sebuah perasaan mengebu2, sebuah rindu yang seperti roket yang siap meluncur atau bahkan seperti bom yang siap meledak kapanpun, seperti itulah perasaanku saat itu. Mataku berkeliaran kemana mana mencari keberadaan mu yang tak kunjung ku temukan.

Dan “degggg” jantungku seakan berhenti ketika tiba2 kau muncul di depanku, hey kau masih memanggilku seperti sebutan itu dan HEY aku hanya bisa membalas singkat sapaanmu sambil kita berjabat tangan dan tetap tidak melihat ke wajahmu, ke matamu!! Karena memang tak pernah bisa aku lakukan karena aku takut kau bisa membacanya lagi, membaca hal yang dengan mati2an aku sembunyikan dari orang lain dan darimu, dan aku tak mau kau akan keheranan karena perasaan yang dulu itu masih tetap sama, yahhh aku tak pernah bisa menghilangkan mu dari ingatanku meski waktu dan jarak membutakanmu dari penglihatanku tapi tidak dengan hatiku.

Ku tau ada yang tak kau mengerti
Ku tau ada yang tak kau pahami
Kau membaca mataku lagi
Dan ku tau kau masi temukan perasaan yang sama
Saat dulu kau membacanya
Memang tak kan berubah
Dan memang tak kan berubah
Karena inilah aku yang masih miliki rasa yang dulu
Sebuah rasa hanya sebuah hati
Sebuah rasa hanya pada satu hati
Ku tau ada yang tak kau mengerti
Tapi itu lah hatiku yang kau baca
Ku tau ada yang tak kau pahami
Tapi inilah aku dengan segala kerinduanku

Oya aku sampai lupa apa tujuanku menulis surat ini untukmu, ah konyol aku tidak tau kenapa aku sampai menuliskan surat ini untukmu. Mungkin aku tulis ini sama seperti aku yang dengan sengaja menawarkanmu untuk membaca mataku, membaca hatiku, dan inilah hati ku yang bisa kau baca. Sebuah perasaan yang tak kan pernah kurasakan dan tak kan pernah ada yang sama seperti perasaanku ini padamu. Kau berbeda dan tak ada yang pernah mampu menyamaimu hingga detik ini!

Mungkin kau sudah mengetahui isi hatiku kini tapi tak pernah aku paksakan kau megambil separuh hatiku untuk kau bawa dan tak pernah aku meminta separuh hatimu untuk ku jaga. Karena tanpa aku dan kau sadari hatiku berpindah sendiri ke hatimu walau kau tak menyadarinya, karena kau tau? semenjak itu aku merasa kehilangan. Kau tau artinya kehilangan? Seperti ada yang membawa setengah hatimu dan sekarang kau harus bertahan dengan setengahnya lagi. Itulah hatiku kini..

Yahh inilah hatiku yang kutawarkan untukmu untuk sekedar kau baca, hanya sekedar untuk kau baca 

Kamis, 22 April 2010

chocobi




hahaha ini foto iseng doang, seperti biasa disni boleh menyampah sesukanya lol

rumah baru

akhirnya aku bikin rumah baru lagi.
disini siapa saja boleh masuk bahkan ikut menyampah pun juga boleh..
ayooo silahkan menyampah pada tempatnya :D